Lomba Perahu Sandeq Tercepat, Terberat dan Terpanjang Kembali Dilaksanakan
Mamuju, Katinting.com – Ajang tahun Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yakni Sandeq race akan kembali digelar mulai tanggal 11-17 Agustus 2018. Diikuti 25 perahu sandeq bersama 13 orang awak disetiap perahu. Juga dimeriahkan dengan lomba segitiga di segitiga Polewali, Majene dan Mamuju serta banyaknya pertunjukan seni, pesta rakyat, pemutaran film dokumenter, pesta kuliner dan lomba permainan tradisional di setiap etape.
Sandeq race terdiri dari empat etape, etape pertama dimulai dari pantai Bahari Polewali ke Majene, etape kedua dimulai dari Majene hingga Banua Sendana, etape ketiga dari Banua Sendana hingga Deking, dan etape keempat dari Deking hingga finish di pantai Manakarra Mamuju.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar pada saat memimpin rapat persiapan kegiatan Sandeq Race di ruang pertemuan lantai II kantor Gubernur Sulbar, Jumat (13/7) mengatakan, Sandeq Race sebagai agenda tahunan Pemprov Sulawesi Barat merupakan lomba perahu sandeq tercepat, terberat dan terpanjang dengan menggunakan pengetahuan navigasi lokal para Passandeq yang dapat melestarikan budaya bahari masyarakat Mandar.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mencapai tiga tujuan utama, yaitu sebagai sarana promosi budaya bahari Mandar, pelestarian artefak bahari Mandar dan meningkatkan kunjungan wisatawan di Sulbar.
“Sandeq sebagai perahu tradisional kita, sudah menjadi ikon mandar yang telah diketahui dunia dan tercatat di agenda nasional, ini dapat membantu promosi daerah kita. Untuk itu harus dilestarikan dengan mulai mendidik putra-putra Sulbar agar tahu membuat perahu sandeq tradisional. Kedepannya diharapkan para wisatawan lokal maupun internasional akan lebih tertarik berkunjung ke Sulbar,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan, kemajuan suatu daerah, salah satunya juga terlihat dengan dijaganya budaya-budaya yang dimiliki dari dasar. Untuk itu, lingkungan tempat budaya tersebut juga harus diperhatikan. Kepada para pejabat dihimbau untuk terus mendorong industri-industri lokal, seperti industri sandeq dan kain sutera agar ditingkatkan dan diperhatikan.
Dengan mendorong industri-industri lokal ini, kita juga membantu meningkatkan taraf hidup para pengrajian dan masyarakat yang terlibat didalamnya. Mudah-mudahan dengan event ini, budaya lokal kita bisa mendunia, sehingga dunia mengetahui setiap bulan Agustus ada even seperti ini. Untuk para pemerintah kabupaten, diharapkan ambil bagian baik fisik dan nonfisik dengan menunjukkan kekhasan daerah masing-masing baik yang tradisional maupun yang sudah di modifikasi, jelas Ali Baal.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wajidi turut meminta para OPD dan stakeholder lainnya untuk ikut mendukung keberhasilan lomba perahu tradisional tersebut. Beberapa stakeholder yang diharapkan ikut berpartisipasi yaitu Polda Sulbar, BNN Sulbar, BKKBN, DKP Sulbar, BUMN dan BUMD serta media massa.
Nanti akan ada main event yaitu sandeq race dan ada supporting event yaitu teras sandeq yang ada di setiap etape. Nah di teras sandeq ini kita harap ada aktivitas seni. Kita harap seluruh mitra yang ada bisa memasukkan berbagai kegiatannya di teras sandeq, misalnya dari dinas Kesehatan punya pelayanan cek kesehatan gratis dan lainnya, beber Farid.
Mantan Kadis BPSDM Sulbar tersebut juga mengungkap, persiapan-persiapan pertama terkait penyelenggaraan difokuskan pada kesiapan perahu terlebih dulu, selanjutnya akan memberikan bantuan pengukuran layar dan persiapan layar.
Anggarannya dari dinas Pariwisata, tapi kita juga meminta tambahan dari pihak sponsor. Kita usahakan dananya cepat keluar. Dan untuk sementara pesertanya masih dari peserta lokal, tapi kita tetap optimis sandeq akan menjadi event yang banyak dikunjungi, karena festival ini banyak melibatkan stakeholder dan masyarakat Sulbar sendiri, tandasnya.