MAMASA — Kadis Pariwisata Sulbar Darmawati Ansar mengatakan perlunya langkah strategis untuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal itu disampaikan Darmawati Ansar saat membuat kegiatan Sertifikasi Kompetensi Tour Guide Lanjutan di Desa Wisata Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Senin (19/2/2024).
Sertifikasi Kompetensi Tour Guide Lanjutan di Desa Wisata Tondok Bakaru yang dilaksanakan Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata Dispar Sulbar diikuti 20 peserta dan berlangsung dua hari Senin-Selasa 19-20 Februari 2024.
Darmawati menjelaskan sektor pariwisata terus mengalami perkembangan sehingga pentingnya pembinaan SDM kepariwisataan terus dilakukan dengan baik.
“Perkembangan sektor pariwisata dewasa ini sangat pesat terutama munculnya tren masyarakat kita untuk untuk memanfaatkan waktu luang dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. Olehnya diperlukan SDM yang kuat dalam sektor ini. Penting bagi kita untuk terus melakukan pembinaan dan tentu saja semua harus dikelola dengan baik,” kata Darmawati.
Ia menambahkan potensi wisata Sulawesi Barat cukup banyak yakni sekitar 222 objek wisata tersebar di enam kabupaten.
Menurutnya pengembangan objek wisata tersebut membutuhkan SDM dengan kompetensi yang standar.
“Kami punya data, ada sekitar 222 objek wisata di daerah kita ini. Dalam upaya pengembangannya tentu saja membutuhkan SDM kepariwisataan dengan kriteria yang standar. Kegiatan hari ini menjadi bagian penting dari upaya standarisasi kompetensi SDM kepariwisataan Sulawesi Barat,” ungkapnya.
Lanjut Darmawati dalam pembangunan dan pembinaan SDM Kepariwisataan Sulawesi Barar, Dispar telah melakukan berbagai upaya sejauh ini. Diantaranya pelatihan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya di Kabupaten Polewali Mandar dan Majene terkait pengembangan desa wisata.
“Ini merupakan kegiatan kedua untuk tahun 2024 ini setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan di Polewali Mandar dan Majene terkait pelatihan pengelolaan dan pengembangan desa wisata,” tuturnya.
“Dua tahun ini, 2023 dan 2024 kita diberi kesempatan cukup besar untuk menggenjot SDM Kepariwisataan Sulbar melalui pelatihan dan sertifikasi. Tahun 2023 lalu, telah dilakukan pelatihan dan sertifikasi mencapai 605 orang sebagai peserta. Tahun ini tentu kita berharap bisa melakukan hal yang sama”, tambahnya.
Bahkan lanjutnya, Dispar Sulbar telah melakukan sertifikasi sebanyak 200 orang dengan berbagai kategori kompetensi, mulai guide, waiters, hingga barista.
Sekaitan dengan pengembangan berbagai potensi wisata Sulawesi Barat, dia mengingatkan pentingnya kerjasama dan pelibatan semua pihak.
Ditegaskan, pariwisata Sulbar membutuhkan branding yang kuat dan massif sehingga potensi wisata daerah dapat lebih dikenal hingga ke laur negeri.
“Saya ingin menyampaikan pesan Pak Gubernur, Bapak Prof Zudan, bahwa kita mesti melakukan branding sua potensi wisata yang kita miliki, dan sedapat mungkin berkolaborasi, melibatkan dan disupport banyak pihak sehingga potensi wisata Sulbar ini dikenal hingga ke mancanegara,” harap Darma.
“Pak Gubernur juga memberi tugas kepada kami untuk berupaya agar ada 12 objek wisata masuk dalam kategori desa wisata dari Sulawesi Barat. Jadi, setidaknya ada dua desa wisata dari setiap kabupaten,” sambungnya.
Olehnya itu, Darmawati juga mengingatkan kesiapan sektor pariwisata Sulbar terutama dengan kebijakan penetepan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Darmawati mengungkapkan peluang yang bisa diperoleh dan dimanfaatkan oleh kepariwisataan Sulbar sebagai daerah yang cukup dekat dengan IKN.
“Kita harus melakukan langkah strategis dalam upaya pengembangan dan pengelolaan potensi wisata Sulbar. Penetapan IKN di Kalimantan Timur ini adalah sebuah peluang bagi kita di Sulbar. Sekali lagi harus mempersiapkan diri (SDM) melalui upaya strategis”, tegas Darmawati Ansar.