Gubernur Sulawesi Barat Buka High Level Meeting TPID Bahas Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi
Mamuju, 13 Maret 2025 – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, secara resmi membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tingkat Provinsi Sulawesi Barat di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Kegiatan dengan tema “Sinergi Penguatan Perekonomian Melalui Ketahanan Pangan untuk Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera” tersebut bertujuan membahas strategi pengendalian inflasi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulbar menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan sektor swasta dalam menjaga stabilitas harga pangan serta meningkatkan ketahanan ekonomi daerah.
“Kita harus lebih proaktif dan konkret dalam menghadapi tantangan inflasi di daerah. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan sinergi semua pihak agar ketahanan pangan kita tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujar Suhardi Duka.
Beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam mengendalikan inflasi per Januari-Februari 2025 di antaranya pelaksanaan operasi pasar murah, melaksanakan sidak kepasar dan distributor agar tidak menahan barang, bekerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, juga gerakan menanam, serta merealisasikan BTT.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan soft launching Aplikasi SAPEDA (Sistem Pelaporan Pengendalian Inflasi Daerah). SAPEDA sendiri merupakan aflikasi yang bertujuan meningkatkan efektivitas pemantauan dan pengendalian harga bahan pokok di Sulawesi Barat.
Beberapa point penting dibahas termasuk perkembangan inflasi, tantangan yang dihadapi daerah dalam pengendalian harga, serta langkah-langkah kebijakan fiskal yang perlu diambil untuk memastikan harga pangan tetap stabil. Beberapa pihak yang turut hadir dalam pertemuan ini antara lain Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Kepala Bulog, serta para Bupati dari enam kabupaten di Sulawesi Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Darmawati Ansar yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kestabilan harga sangat berkaitan dengan sektor pariwisata. Dikatakannya dengan harga bahan pokok yang stabil, sektor kuliner dan ekonomi kreatif lainnya juga bisa berkembang lebih baik.
“Pariwisata erat kaitannya dengan sektor lainnya, termasuk ketahanan pangan dan inflasi. Jika harga-harga terkendali, maka industri pariwisata juga tetap akan berjalan normal bahkan meningkat karena biaya hotel, penginapan, dan transportasi tetap stabil. Harapan kita bahwa wisatawan akan tetap melakukan kunjungan dan menikmati perjalanan mereka di Sulawesi Barat,” jelas Darma.
HLM TPID ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis dalam pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri 2025, serta memperkuat sinergi antarinstansi dalam menciptakan Sulawesi Barat yang lebih maju dan sejahtera.