KEINDAHAN PULAU KAMBUNONG TERSINGKAP DI FESTIVAL LALLA TASSISARA
Anak nelayan mengayuh sampan
Sampan dikayuh kepulau harapan
Bila ada waktu senggang
Datanglah ke pulau Kambunong
Bertempat di Lapangan Tugu Benteng Kayu Mangiwang, Sabtu 10 Desember 2022 kegiatan Festival Lalla Tassisara (kompetisi kearifan lokal) diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Mamuju Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mateng Azkari Anwar, Asisten 3 Bambang Suparni, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat H. Farid Wajdi, juga dihadiri oleh salah seorang anggota DPRD Prov. Sulbar Ibu Amaliah Aras Tammauni
Festival Lalla Tassisara merupakan festival yang terangkai dengan hari jadi Kabupaten Mamuju Tengah. Lallaq artinya terbuka,lepas, dan tassisaraq yang berarti bercerai atau berpisah. Lallaq Tassisaraq bermakna meskipun kita berbeda-beda atau tersebar di beberapa tempat, kita tidak akan berpisah, dan itu memang cocok dengan kondisi sosial, budaya, dan geografis Mamuju Tengah.
Bupati Mamuju Tengah dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten 3 Bambang Suparni menyampaikan bahwa berbagai atraksi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Mamuju Tengah salah satunya berada di Pulau Kambunong, Salubiro,Wai Tumbur dan berbagai amenitas yang perlahan bertumbuh seiring dengan perkembangan pembangunan pariwisata di Mamuju Tengah.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar mengatakan perlunya memperkenalkan pariwisata Mamuju Tengah melalui Festival Lalla Tassisara. Dalam kebijakan pengembangan pariwisata Sulbar telah menetapkan Pulau Kambunong menjadi salah satu bagian dari destinasi unggulan Sulawesi Barat. Dalam caption yang diunggah melalui media sosial facebook, Farid Wajdi menuliskan keunikan dan kearifan festival Lalla Tassisara yang luar biasa,searifnya dikelola dengan cara tidak biasa.
Selanjutnya festival ini dimaksudkan sebagai ajang pelestarian kearifan lokal masyarakat seperti seni budaya daerah dengan rangkaian kegiatan pementasan kesenian daerah, dialog promosi pariwisata,karnaval. Dimaksudkan pula tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif khususnya yang bergelut di bidang kepariwisataan sehingga kedepannya potensi pariwisata Kabupaten Mamuju Tengah bisa menjadi produk yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan kerja sama dengan seluruh stakeholder untuk berkontribusi terhadap pembangunan pariwisata seperti pelibatan masyarakat khususnya kaum milenial, pelibatan pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan regulasi, para akademisi untuk melakukan desain perencanaan, pelibatan media, media sosial khususnya yang bermain di platform digital sebagai sarana promosi pariwisata dan pengusaha-pengusaha untuk menumbuhkan kegiatan perekonomian pariwisata.
Dalam festival ini juga dilaksanakan Dialog Promosi Pariwisata yang dihadiri oleh kaum milenial, penggiat sosial media Kabupaten Mamuju Tengah. Hadir sebagai narasumber yaitu Yusuf Wahil kontributor National Geographic Indonesia, yang memaparkan banyak hal terkait teknik pengambilan gambar yang bisa menceritakan objek wisata. Pada dialog yang dilaksanakan di gedung serbaguna Hotel Amaliah ini, Farid Wajdi menekankan pentingnya peran kaum millenial menggunakan platform media sosial sebagai media promosi pariwisata yang ada di Mamuju Tengah.
Festival ini mendapatkan apresiasi dari salah satu anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Dapil Mamuju Tengah yaitu Ibu Amaliah Fitri Aras. ”Ini akan dilanjutkan, dan diupayakan lebih baik lagi,baik dari aspek pengelolaan,maupun rangkaian kegiatannya, pelibatan stakeholder yang lebih banyak agar dimasa yang akan datang kegiatan ini lebih meriah dan berkelas,”tegas Amaliah.