DITERJANG BADAI, SEJUMLAH FASILITAS WISATA SULBAR AMBRUK
Angin kencang disertai hujan keras melanda sepanjang pesisir pantai Polewali Mandar dan Majene Sulawesi Barat pada Jumat, 23 Desember 2022. Cuaca buruk mengakibatkan kerusakan fasilitas di objek wisata di kedua daerah tersebut.
Sejumlah fasilitas rumah konservasi penyu di Pantai Wisata Mampie Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar mengalami kerusakan parah setelah dihantam gelombang setinggi tiga meter. Sejumlah gazebo juga nampak roboh. Untuk mengantisipasi dampak lebih parah, sejumlah warga bergotong royong memindahkan fasilitas yang ada ke tempat yang lebih aman.
Kondisi sama menimpa objek wisata Pantai Dato di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Majene, Atap gazebo yang berada di pinggir pantai terlepas dan beberapa tiang penyangga dan pembatas jembatan penghubung antar gazebo sepanjang pantai Dato juga mengalami kerusakan. Demikian pula fasilitas yang dimiliki warga pedagang kuliner di Pantai Dato juga sebagian roboh. Kabid Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Majene, Muh. Taslim Syah mengatakan bahwa kerugian materi diperkirakan mencapai 500 juta rupiah.
Gelombang tinggi disertai hujan dan angin keras berdampak pula pada beberapa wisata kuliner sepanjang pesisir pantai Majene. Warung singgah penjual kelapa muda di Labuang Kecamatan Sendana banyak yang ambruk. Hal yang sama juga terjadi pada warung kuliner ikan tuing-tuing (ikan terbang) di Somba Kecamatan Sendana Kabupaten Majene.
Sementara itu untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat cuaca ekstrim, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengeluarkan imbauan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Pj Gubernur Sulawesi Barat, Dr. Akmal Malik, mengimbau pentingnya warga memonitor informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui situs resmi BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika). Akmal juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir.