COVID-19, BULAN RAMADHAN DAN #DIRUMAHAJA
Dra. Hj. Farida – Kabid Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata – Dispar Prov. Sulbar
Pandemi Covid-19, Bulan Suci Ramadhan dan #DirumahAja. Tiga kata yang saling terkait dalam 3 bulan terakhir ini (Maret, April dan Mei), merupakan hal yang harus kita jalani.

Awal Maret Corona Virus Disease telah mewarnai kehidupan umat manusia didunia, mulai di Negara Cina di Kota Wuhan hingga ke Negara lain kesemuanya telah menhadapi dampak Covid-19 tingkat kematian kasus corona terus meningkat seperti Amerika, Italia, Belanda, Australia dan banyak lagi termasuk di Negara kita Indonesia. Sehingga membuat Pemerintah kita mengeluarkan berbagai macam aturan untuk mengatasi dampaknya antara lain: Sosial Distancing, penggunaan masker, Menjaga keberihan dengan Cuci Tangan hingga pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah utamanya daerah berzona merah.

Ditengah Pandemi Covid-19 berjalan, kita bertepatan memasuki Bulan Suci Ramadhan. Bulan dimana semua Ummat Islam berlomba-lomba meraih keberkahanNya, utamanya pada malam Lailatul Qadar yang dipahami sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Dalam kondisi demikian, utamanya PNS yang sebelumnya memiliki waktu yang sedikit dalam meraih keberkahan bulan suci Ramadhan karena harus bekerja dikantor, dengan Pandemi Covid-19 sekarang mereka #Dirumahkan sehingga lebih banyak waktu yang dapat diatur antara lain: mengurus pekerjaan kantor, beribadah dan mengurus Rumah Tangga, kegiatan sosial yang dikerjakan dalam satu lingkup tempat yang sama yaitu di “Rumah”dan sekitar lingkungan tempat tinggal.

Ternyata Pandemic Covid-19 tidak semata memberi dampak negative utama pada kesehatan manusia namun dibalik itu juga membawah keberkahan utamanya yang pandai menyingkapinya contohnya Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Masyarakat di RumahAja, PNS di Rumahkan (PNS bekerja dirumah) . Alhamdulillah pekerjan kantor lancar dapat diselesaikan, Pengusaha Makanan laris manis lewat Online, akhirnya Ojek online laris manis pula. Semuanya tidak ada meresahkan selama kita menyikapi dengan positif kondisi-kondisi yang terjadi disekitar kita dan bertawakkal kepadaNya karena dialah maha penentu akan segala sesuatu diatas dunia ini.

Urusan kantor demikian pula tetap lancar, segala urusan antar pejabat dan staf lewat WA tetap tertangani dengan baik tetap komunikatif. Secara pribadi saya menikmati dampak positif dari pandemic Covid-19, tapi bukan berarti senang ada Covid-19 malah saya berdoa sesegerah mungkin dapat selesai penyebarannya dan ditemukan Vaksin untuk mematikan Virus Corona tersebut sehingga kita dapat bekerja seperti semula kembali. Selain itu dapat bertemu dengan para pejabat, teman , saudara dan mitra-mitra kerja lainnya. Namun perlu diingat beberapa pelajaran yang perlu dibiasa selama pandemic Virus Corona jika suatu waktu selesai yaitu tetap kita menjaga Jarak, Cuci Tangan, Rajin Ganti pakaian (satu kali pakai) dan pakai masker utamanya saat keluar rumah/kantor berarti baju dinas keki harus 2 dong..? karena pakainya senin dan selasa sedang yang baju dinas lainnya cukup satu.

Dampak PNS di Rumahkan atau PNS bekerja dirumah soal berkomunikasi lewat Wifi sangat tidak ada kendala, pekerjaan berjalan seperti biasa. Malah pertemuan yang berskala besar yang pertemuannya mempertemukan orang dari berbagai Provinsi dan Negara dapat berjalan lancar ini suatu pengalaman baru yang sangat berharga. Seandainya tidak ada Covid-19 mungkin kesempatan-kesempatan baru ini tidak disentu dan tidak termamfaatkan.

Lewat pandemi Covid-19 metode metode bekerja yang tadinya tdk tersentu dan tidak diketahui kebesaran mamfaatnya, akhirnya dapat dilihat betapa besar keberuntungannya. mari kita temukan hal-hal baru, metode baru untuk kebaikan bersama, utamanya menciptakan efisiensi dan efektivitas menyelesaikan urusan kantor.Terimah kasih selamat menjalankan Amalia Ramadhan semoga kita dapat lahir kembali dengan fitra yang Suci, Aamiiin.
