Dispar Sulbar Laksanakan Pelatihan Tata Kelola Pengembangan Pariwisata
Sebagai upaya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Sulawesi Barat, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, melalui Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata melakukan kegiatan pelatihan terkait pengelolaan kepariwisataan. Sebanyak 40 orang peserta diundang untuk mengikuti pelatihan selama dua hari di Hotel Meganita, Mamuju.
Pembukaan kegiatan sendiri dilakukan pada Kamis, 22 Mei yang dihadiri seluruh peserta dari unsur kepala desa dan kelurahan se-Kabupaten Mamuju. Dalam sambutan pembukaannya, Kadispar Sulbar, Darmawati Ansar menekankan pentingnya tata kelola dan langkah kongkrit dalam pengelolaan potensi wisata.
“Dibutuhkan kemampuan untuk memanage potensi yang ada, dan yang terpenting adalah langkah kongkrit untuk memulai. Pariwisata itu membutuhkan kerja kolaboratif, dan pelibatan masyarakat setempat menjadi bagian penting dari tata kelola,” jelas Darmawati.
Sementara itu, saat menyampaikan materinya, Kadispar menjelaskan beberapa hal terkait visi misi Sulawesi Barat Yang Maju dan Sejahtera. Di samping juga peran pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, serta aksi strategis pemerintah desa dan kelurahan dalam pengembangan pariwisata di Sulawesi Barat.
“Pemerintah desa/kelurahan itu punya peran strategis untuk membangun pariwisata. Mulai dari mengidentifikasi potensi wisata, mendorong partisifasi warga, juga pentingnya memastikan eksploitasi sumber daya alam tidak merusak lingkungan,” kata Darmawati.
Kepada peserta, Kadispar juga menguraikan berbagai multiplier effect dari kegiatan pariwisata.
“Industri pariwisata merupakan sektor penting bagi pengembangan ekonomi. Sektor ini mampu menciptakan berbagai peluang ekonomi di masyarakat. Industri pariwisata itu bukan hanya tentang hotel dan penginapan, tetapi juga berkonstribusi pada tumbuhnya peluang ekonomi dari jasa transportasi, serta tumbuhnya kegiatan-kegiatan UMKM terutama sub sektor kuliner dan kerajinan tangan,”paparnya.
Selain Kadispar Sulbar, panitia juga menghadirkan Ketua ASITA Sulawesi Selatan, Didi Leonardo Manaba dan Sabrianti Qadarsi yang merupakan praktisi kepariwisataan.
