FORUM OPD BIDANG KEPARIWISATAAN PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2021
Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Forum OPD Bidang Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021, yang dilaksanakan dari tanggal 18 s.d 19 Maret 2021 di Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa.
Kegiatan Forum OPD Bidang Kepariwisataan tersebut didahului dengan kegiatan Pra Desk masing masing Kepala Bidang Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dengan para Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kepala Program dan Perencanaan Kabupaten yang dipandu oleh Sekretaris Pariwisata Provinsi pada malam hari pertama sebelum memasuki Desk untuk Program dan Rencana Kerja Perioritas Pariwsata Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.
Acara Forum OPD Bidang Kepariwisataan se Sulawesi Barat dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat H. Farid Wajdi mewakili Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat pada pagi hari kedua pelaksanaan. Adapun peserta yang hadir adalah para Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten se- Sulawesi Barat dan Bagian Program dan Perencanaan pada Dinas Pariwisata Kabupaten se Sulawesi Barat dan para Kepala Bidang dan Seksi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
Tujuan Penyelenggaraan Forum OPD untuk menskronisasi Program Kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten se- Sulawesi Barat pada tahun anggaran 2022, mendorong adanya komitmen bersama dalam konsep yang sama terintegras dan terhubung pada focus pengembangan kepariwistaan yang lebih profektif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, yang konributif terhadap akselerasi pembangunan ekonomi dengan sasaran startetgis berkembangnya pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tiga arah kebijakan yaitu, pengembangan Kawasan destinasi pariwisata, penguatan struktur ekonomi kreatif di daearah, pengembanagan kemitraan sedangkan strategi peningkatan investasi dalam menggerakkan ekonomi dan lapangan kerja meliputi, peningkatan iklim usaha dan investasi, penguatan data base investasi, peningkatan pelayanan perizinan yang prima dan terintegrasi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi narasumber pertama di forum tersebut menguraikan bahwa pembangunan kepariwisataan di Sulawesi barat memerlukan startegi khusus yaitu harus focus dan terbatasi dalam 5 aspek pengembanagan terutama pada aspek pengembangan destinasi, pengembangan pemasaran, kelembagaan dan sumber daya manusia serta industry dan ekonomi kreatif.
Starategi pengembangan kepariwistaaan Sulawesi barat ini tersusun dalam konsep pengembanagan yang disebut dengan Segitiga emas pengembanagan destinasi perioritas , destinasi pariwisata sulbar Marasa, ( Golden Triangle Sulbar Marasa Tourism Development) dalam konsep pengembangan itu keparaiwisataan sulbar dibagi dalam tiga cluster 1. Sulbar marasa 1 terdiri Mamuju, Mamasa, Polman, Majene dengan 12 KSPP inti , sulbar Marasa 2 meliputi Mamuju Tengah dan Pasangkayu dengan 6 KSPP, sementara cluster marasa 3 terdiri dari Kecamatan Kepulauan Balak balakang khusus untuk wisata Bahari dengan empat pintu keluar , yaitu , Tanjung Rangas, Tubo Kabupaten Majene dan Dungkait serta Tambi Kabupaten Mamuju, untuk saat ini kluster 3 ini diperuntukkan untuk wisata memancing .
Dalam pengembamagan kluster ini akan dilakukan penguatan yang di sesuaikan berdasarkan kemajuan antar destinasi di sebuah wilayah sehingga provinsi dapat melakukan peran yang seimbangan dalam menstimulus pembangnan Kepariwistaan di daearah , selain itu hubungan antar 3 cluster ini harus saling terhubung , terkoordinasin dalam pola pemasaran penguatan branding pariwisata serta pemanfaatan bahan baku local sebagai bahan olahan berbagai desain ekonomi kreatif .
Berikutnya adanya pemasaran Bersama antara destinasi yang berdekatan antar daerah sehingga antar destinasi saling menopang sehingga antar destinasi saling menguatkan citra pariwisata di daerah dapat lebih baik lagi.
Sementara itu Kepala Bappeda Provins Sulawesi Barat, selaku pemateri ke dua menyampaikan materinya secara Virtual mengunkapkan berbagai permaslahan yang dihadapi oleh parwisiata Sulawesi barat antara lain: Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat selama masa Pandemik Covid 19 mengalami penurunan ekonomi minus 2,4 persen, enurunan perekonomian tersebut akibat banyaknya sektor usaha yang ditutup, akibatnya banyak pegawai yang kehilangan mata pencaharian tak terkecuali pada sektor pariwisata, Pariwisata Sulawesi Barat belum memiliki icon pariwisata yang handal yang dapat mengankat provinsi Sulawesi Barat sebagai Destinasi wisata yang unggul baik secara nasional maupun internasional, permasalahan utama meliputi masih rendahnya kualitas pembangunan manusia, masih tingginya angka kemiskinan, masih tingginya angka pengangguran, rendahnya indeks daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat dan menurun, dan masih rendahnya kualitas infrastruktur termasuk inftastruktur sektor pariwisata.
Pada sesi Diskusi,beberapa masukan antar lain
1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju Bapak Husdi :”Salah satu upaya yang harus dibangun adalah komitmen. Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten serta Beberapa Lintas Sektor khusunya Gubernur dan Bupati harus berkomitmen kalau memang pariwisata mau dikembangkan khususnya terkait dengan pengganggaran.
2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene yang di wakili oleh Muh. Daali : “Pariwisata wajib mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah karna Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan langsung dinikmati oleh masyarakat.
3. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polman : “Membangun Pariwisata sangat dibutuhkan dukungan dari semua lintas sektor khususnya terkait penganggaran.
4. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasangkayu Bapak Dasteri : “Infrastruktur dan sarana Pariwisata sangat di butuhkan dalam pembangunan kepariwisataan, maka wajib menyiapkan anggaran yg cukup.
5. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Mamuju Tengah yang diwakili boleh Ibu Imelda : “Kabupaten Mamuju Tengah masih mengharapkan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, tentunya sangat diharapkan anggaran yang lebih banyak.
6. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa Bapak Rahmat : “Salah satu yang paling penting dalam pembangunan Pariwisata khusunya pada destinasi Pariwisata unggulan Sulawesi Barat yaitu Mamasa adalah pembangunan infrastruktur jalan. Bagaimana upaya kita agar jalan dari Tator ke Mamasa, Polman ke Mamasa dan Mamuju ke Mamasa dapat segera rampung dan dilanjutkan jalan menuju ke lokasi tempat wisata. Upaya ini sangat diharapkan, agar wisatawan dapat menikmati perjalanan wisata dengan nyaman dan aman.
Aadapun Tanggapan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat H. Haeruddin Anas, antara lain :
1. Sangat menyetujui Pertanyaan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju. Komitmen itu memang penting dalam membangun pariwisata. Dan terkait masalah anggaran, Bappeda akan menyiapkan itu.
2. Terkait masalah penganggaran yang besar, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat disarankan untuk membuat proposal permohonan pinjaman dana dan Bappeda siap membantu.
3. Siap memfasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten untuk melakukan studi banding ke Jawa Timur yaitu ke Banyuwangi. Karen Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang melakukan Pelompatan Pembangunan Pariwisata yang sangat cepat.
Tanggapan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat H. Farid Wajdi : “Merespon Tanggapan Kepala Bappeda terkait dengan komitmen, penggaran, menyiapkan proposal permohonan peminjaman dana dan melakukan studi banding ke Jawa Timur. Dan sebagai kesimpulan, Kegiatan Forum OPD ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya, agar Program Kegiatan Provinsi dan Kabupaten dapat berjalan dengan sinkron dan sukses.
Selanjutnya, setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan Desk masing-masing bidang pada Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata Kabupaten se-Sulawesi Barat melalui perwakilan masing-masing bidang mengusulkan beberapa program kegiatan tahun 2022 di depan para kepala Bidang Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Adapun beberapa program kegiatan yang diusulkan antata lain : pembangunan sarana prasarana Pariwisata Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene. Kemudian Bantuan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif Kabupaten Majene dan Penyelenggaran Event Promosi Pariwisata dan Kabupaten Polman.
Hasil Desk tersebut ditanda tangani bersama dalam berita acara hasil Forum OPD Bidang Kepariwisataan Sulawesi Barat tahun 2021 dan selanjutnya akan diusulkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun anggaran 2022.
Kegiatan ditutup oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Muh. Darwis.
*****